Di masa pandemi yang dikarenakan Covid-19 ini, banyak perpustakaan yang membatasi akses pemustaka untuk berkunjung langsung ke perpustakaan untuk menghindari penyebaran virus ini. Meskipun demikian, perpustakaan tidak menutup akses bagi pemustaka dalam mencari informasi. Dilakukan segala upaya agar informasi yang dibutukan oleh pemustaka selalu terpenuhi. Pustakawan dituntut agar terus memberikan yang terbaik bagi pemustaka. 

Kondisi pandemi ini menuntut perpustakaan untuk dapat bertransformasi dalam menyediakan layanan bagi pemustaka. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai perpustakaan khusus bidang pertanian  terbesar di Indonesia hingga saat ini belum melakukan layanan onsite.

Sebelum masuk ke layanan yang ada di Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), aku mau kasih tau sejarah singkat PUSTAKA nih...

Jadi, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian atau PUSTAKA merupakan perpustakaan pertanian dan biologi tertua di Indonesia. Didirikan pada bulan Mei 1842, diawali dengan pembelian 25 judul buku milik Jacques Pierot yang disarankan oleh J.K. Hasskarl, Assistan Hortulanus's Land Plantentuin dan M. Diard, anggota dari Natuurkundige Commissie.

Pada awal pendiriannya, PUSTAKA merupakan bagian dari Kebun Raya Bogor yang memiliki fungsi menyediakan literatur bidang botani untuk para peneliti tamu yang melakukan penyelidikan botani daerah tropis. Pada tahun 1850, secara resmi menjadi sebuah perpustakaan dengan nama Bibliotheek's Land Plantentuin te Buitenzorg.

Sejak pendiriannya PUSTAKA telah mengalami beberapa kali perubahan tugas, fungsi dan nama. Pada bulan Maret 2000, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 160/2000 nama PUSTAKA menjadi Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.


Kembali ke layanan PUSTAKA di masa pandemi lagi yaa...

Dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada pemustaka, PUSTAKA tetap memberikan layanan secara online. Transformasi layanan dilakukan dengan dukungan sistem informasi perpustakaan digital yang disiapkan PUSTAKA dalam dashboard, sehingga dapat diakses secara online pada portal web PUSTAKA.

Melalui penerapan teknologi informasi pada layanan perpustakaan di PUSTAKA, tidak terlalu berpengaruh dalam layanan sirkulasi, karena mempunyai koleksi database digital seperti koleksi e-book, e-jurnal, artikel dan aplikasi online lainnya. Portal website PUSTAKA yang merupakan pintu akses ke berbagai laman web. Pemustaka dapat memilih laman yang akan dituju untuk mendapat informasi yang dibutuhkan diantaranya: web repositori pertanian, web perpustakaan digital, web katalog online, web museum tanah dan pertanian, web PUSTAKA, web indoagropedia, iTani, media sosial, informasi publik. Portal website PUSTAKA dapat diakses melalui http://pustaka.setjen.pertanian.go.id/.

   Portal website PUSTAKA

Repositori pertanian merupakan kumpulan koleksi digital dari publikasi terbitan lingkup Kementan. Publikasi terdiri dari terbitan berkala ilmiah (scientific journal, scientific periodical), berkala semi ilmiah (semi populer jurnal), dan tidak berkala tiap tahunnya selalu bertambah (Sutarsyah, 2020). Repositori pertanian memuat sembilan menu koleksi sebagai berikut: 

1. Menu 600 Teknologi Pertanian, 

2. Menu Buku, 

3. Menu Buletin, 

4. Menu Bunga Rampai, 

5. Menu Informasi dan Teknologi, 

6. Menu Jurnal, 

7. Menu Majalah, 

8. Menu Prosiding, 

9. Menu Warta. 

Saat ini jumlah record Repositori pertanian yang dapat diakses pemustaka sebanyak 9.487 record. Portal web Repositori pertanian dapat diakses melalui http://repository.pertanian.go.id/.

    Repositori Pertanian

PUSTAKA juga memiliki aplikasi yang bisa di download di Hp atau Komputer loh yang bernama iTani. iTani adalah aplikasi perpustakaan digital Kementan berbasia media sosial yang dilengkapi dengan eReader untuk membaca ebook. Pada fitur-fitur media sosial, pemustaka dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna yang lain. Aplikasi iTani dapat di download melalui play store atau http://itani.moco.co.id untuk komputer PC. Jumlah koleksi yang dapat diakses pemustaka 4.368 judul dari 16.911 eksemplar.

            Aplikasi iTani
        

Selain aplikasi berbasis website dan android, PUSTAKA juga memanfaatkan media sosial untuk menjangkau pemustaka lebih luas. Sejauh ini media sosial yang dianggap efektif dalam menyediakan informasi pertanian yaitu facebook, instagram, twitter, dan youtube. Pemustaka akan mendapatkan informasi seputar pertanian terbaru karena PUSTAKA terus mengupdate konten yang disajikan.

Virtual Literacy (VL) sebagai salah satu bentuk layanan di masa pandemi, merupakan literasi berbasis komunikasi interaktif secara online dengan memanfaatkan fasilitas video conference. VL dapat diikuti oleh beragam pengguna sesuai dengan kebutuhannya dalam mendukung literasi massif untuk peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi (Junaidi, 2020).

Selama kondisi pandemi Covid-19, kegiatan pelayanan informasi kepada pemustaka terus dilakukan. PUSTAKA memberikan layanan informasi terbaik melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai media komunikasi. Layanan tersebut dilakukan dengan fasilitas Open Virtual Literacy Room (OVIRAL) yaitu ruang dengan fasilitas komunikasi interaktif online yang ditujukan untuk meningkatkan literasi jarak jauh bagi masyarakat seputar pengetahuan dunia pertanian (Mulyandari, 2020).

Library In Actions merupakan salah satu transformasi layanan berupa promosi layanan perpustakaan yang dilakukan secara virtual. Kegiatan ini memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mempromosikan layanan perpustakaan secara siaran langsung. Inovasi layanan ini dengan memanfaatkan TIK sangat diminati pemustaka terlebih kondisi pandemi Covid-19 saat ini. PUSTAKA telah melakukan live library tour pada unit layanan PUSTAKA.

Nah, jadi itu yang dilakukan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) di masa pandemi untuk terus bertahan dan tetap memberikan informasi kepada pemustaka di masa pandemi. Transformasi layanan yang disesuaikan pada masa pandemi ini dilakukan agar PUSTAKA terus berjalan dan memberikan layanan yang baik secara optimal. Kendati demikian, Covid-19 tidak menjadikan pustakawan berhenti memberikan layanan yang terbaik. 

Jadi, kita semua harus terus memberantas virus ini dengan menaati peraturan agar virus ini tidak terus-menerus menyebar, sehingga kita dapat mengunjungi PUSTAKA secara onsite. Oiya, di bawah ini terdapat video mengenai Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) yang bisa kamu tonton loh...

     

Terima kasih!!


-ev0cative