Disini aku akan menjelaskan mengenai Digital Library Development Framework. Ada dua jenisnya, yakni: 

1.     SDLC 

      Dikenal dengan System Development Life Cycle

Ada beberapa komponen yaitu:

a. Design berbicara terkait rancangan dari aplikasinya, lalu tentang bisnis logic, bisnis logic itu algoritma aplikasinya pekerja. Ware frame, ware frame itu tata letak user interface dan ui. UI user interface itu sendiri mungkin masalah warna dan elemen-elemen interface lainnya.

b.  Develop. Pada fase ini kita akan membuat kode pemorgraman dari design yang telah kita buat baik itu untuk ui nya atau nanti unutk back end nya atau dikenal dengan algoritma yg nantinya akan dipindahkan algoritmanya kedalam bahasa pemrograman

c. Implementasi. Setelah selesai di coding itu kemudian langsung kita tanamkan di server atau install di server monitor itu aplikasi yang sudah berjalan kemudian melakukan pengawasan terhadap aplikasi tersebut terus menerus melakukan pengawasan setelah pengawasan dari hasil pengawasan itu akan diadakan evaluasi tapi evaluasi nantinya akan melakukan analisa terhadap program tersebut mungkin tentang kekurangannya atau kelebihannya. Lalu masuk lagi kedalam tahap kedua, tahap design lagi. Design pengambengan selanjutnya. Akan terus menerus berputar seperti itu. Model ini dikenal dengan nama SDLC. Model kedua dikenal dengan nama CICD.

 

2.     CI/CD 

     Dikenal dengan continuous integration and continuous delivery

Bedanya di dalam CICD itu selagi aplikasi tersebut online dia tetap terus menerus dikembangkan. Di SDLC tadi ketika sudah sampai di tahapan evaluasi baru dikembangkan, kalau CICD ketika ada instrumen yg harus di upgreade dia lgsg di upgrade tanpa harus menegur secara keseluruhan. Jadi CICD sifatnya lebih partikular. Untuk fasenya lebih sama ada :

1. Plan, plan itu perencanaan

2. Code, code itu adalah bagaimana nantinya mengatur klasifikasi dari jenis2 kode yg akan kita tulis. Misalnya ada kode untuk login diatur sendiri, arsitektur hardware software ada code nantinya untuk pencarian barang atau buku kita buat sendiri bagaimana struktur kode nya nantinya bagaimana arsitektur mesinnya.

3. Build, build itu nanti akan membuild langsung ke server setelah di build akan langsung melakukan test.

4. Test, Ketika test berhasil kita akan menyatakan bahwa aplikasi itu telah bisa berjalan. Ketika telah menyatakan telah berjalan, kita membuat suatu dokumen release.

5. Release, dari dokumen release kita akan mendeploy.

6. Deploy artinya kita akan menginstal ke server yg sudah siap untuk digunakan oleh pengguna.

7. Operate, difase ini ada operate. Operate kita akan mengoperasikannya bagiamana kita mengoperasikan dimesin dengan berbagai jensis skala

8. Ada monitor, monitor melakukan pengawasan terhadap aplikasi tersebut. Dalam melakukan pengawasan jika ada kendala walupun yg kecil, di deploy di relase bisa masuk lagi ke tahap 1.

 

SDLC harus sesuai tahap-tahapnya, kl CICD misalnya di fase test gagal akan masuk lagi ke fase 1. CICD lebih cepat biasanya daripada SDLC karna sifatnya partikular, dan bisa lompat-lompat tahapannya, bisa sesuai dengan kebutuhan aja. Dan umumnya sekarang yg dipakai itu adalah CICD daripada SDLC.

3.     Tipe aplikasi

a. Desktop

  Aplikasi berbasis desktop ini seperti Microsoft word, browser, Google chrome, Firefox.

b.   Mobile

 Aplikasi berbasis mobile itu yg ada di android atau ios.

c.    Web

Seperti slims, inslight

 

4.     Architecture

a.   Monolitic

Dimana aplikasi suatu pundel, dimana satu pundel ini rusak, rusak semua

b.   Microservice

Aplikasi di desain berdasarkan fungsinya masing2.

 

Menurut Prof. Dr. Sri Mulyani, AK., CA. (2017) SDLC adalah proses logika yang digunakan oleh seorang analis sistem untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang melibatkan requirments, validation, training dan pemilik sistem.

Menurut Turban (2003)System Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah metode pengembangan sistem tradisional yang digunakan sebagian besar organisasi saat ini. SDLC adalah kerangka kerja ( framework) yang terstruktur yang berisi proses-pro ses sekuensial di mana sistem informasi dikembangkan. 


Manfaat SDLC:

1. Sebagai sarana komunikasi antara tim pengembang dengan pemegang kepentingan.

2. Membagi peranan dan tanggung jawab yang jelas antara pengembang, desainer, analis bisnis, dan manajer proyek.

3.  Memberikan gambaran input dan output yang jelas dari satu tahap menuju tahap selanjutnya


Manfaat CI/CD dunia software development, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :

1.     Mendapatkan Feeback Lebih Cepat

Dalam CI/CD Pipeline ini, setiap kode akan selalu di-test secara bersamaan agar proses software development bisa dilakukan dengan seimbang. Dengan CI Tools, feedback atau tanggapan atas masalah/eror yang terjadi juga bisa diterima lebih cepat. Akhirnya pihak terkait pun bisa langsung menindaklanjuti feedback atau tanggapan tersebut, apapun bentuknya.

2.     Visibilitas Lebih Baik

CI/CD Pipeline memiliki sifat yang transparan, sehingga memudahkan developer mengontrol perubahan sekaligus menghindari kerusakan pada software/aplikasi. Developer juga dimudahkan dalam menganalisa pengembangkan aplikasi dari awal hingga akhir, sehingga semua masalah bisa diatasi dengan segera.

3.     Deteksi Bug Lebih Awal

Seperti yang telah dibahas di atas, CI/CD adalah proses yang otomatis, jadi jika ada bug akan langsung terdeteksi. Developer tidak akan kesulitan dalam mengembangkan aplikasi karena semua bug yang muncul akan bisa diketahui untuk kemudian diperbaiki.


Sekian dari aku yang bisa aku jelaskan, kalian juga bisa sharing dan koreksi aku...

-ev0cative